BUKU KULINER DWI BAHASA
Senin, 03 November 2025 | 11:31:34 WIB | Dibaca: 69 Kali

anjung Jabung Timur, sebuah kabupaten pesisir di
ujung timur Provinsi Jambi, dikenal dengan hamparan hutan
mangrove dan hasil lautnya yang melimpah. Wilayah yang
dihuni oleh beragam etnis, mulai dari Jawa, Bugis, Melayu,
Minangkabau, hingga Tionghoa, ini menyimpan kekayaan
kuliner yang menggugah selera. Setiap suku membawa ciri khasnya
masing-masing, lalu berpadu dengan tradisi pesisir sehingga
melahirkan kemajemukan rasa yang unik yang merepresentasikan
identitas masyarakat multikultural.
Hidangan laut menjadi wajah utama kuliner Tanjung Jabung
Timur. Salah satu yang paling terkenal adalah sop sumbun, olahan kerang
bambu berkuah bening yang gurih dan segar. Kerang bambu, atau oleh
masyarakat setempat disebut sumbun, merupakan hasil tangkapan khas
perairan pesisir Tanjung Jabung Timur. Dengan bumbu sederhana, sop ini
hanya bisa dirasakan di daerah pesisir ini.
Masyarakat Tanjung Jabung Timur juga pintar memanfaatkan hasil bumi
lokal selain hasil laut. Putu kuning, misalnya, menjadi kue tradisional dengan nilai
filosofi yang dalam hadir di tengah beragamnya kue-kue modern yang memikat.
Kekhasan kuliner Tanjung Jabung Timur semakin lengkap dengan berbagai olahan kreatif.
Kerupuk udang membuktikan bagaimana hasil laut setempat diolah tidak hanya untuk
konsumsi sehari-hari, tetapi juga untuk mendukung ekonomi masyarakat. Lebih menarik
lagi, buah mangrove yang biasanya identik dengan ekosistem hutan pesisir ternyata bisa
disulap menjadi camilan unik. Dari tangan-tangan kreatif warga lahirlah berbagai inovasi
kuliner dengan cita rasa khas yang jarang dijumpai di daerah lain. Inovasi ini menjadi wujud
kearifan lokal dalam menjaga sekaligus memanfaatkan alam secara berkelanjutan.
Dari laut, daratan, hingga hutan bakau, Tanjung Jabung Timur menyajikan cerita
kuliner yang kaya rasa. Kekayaan rasa ini menjadi mozaik keberagaman etnis, kekayaan
alam, dan kreativitas tanpa batas masyarakat pesisir Jambi.